摘要:This study was aimed to evaluate the effect of complete rations containing soybean pod and soybean by-products (soybean meal and tofu waste) on rumen microbial population, fermentation characteristics, nutrient digestibility, and nitrogen retention of Madura cattle. Twelve Madura cattle of 1.5 years of age were given 4 feeding treatments in triplicates in randomized block design experiment. The treatments included T0 (100% native grass) as a negative control, T1 (concentrate: grass (60:40) as a positive control, T2 (complete ration containing 15% soybean pods), and T3 (complete ration containing 30% soybean pods). The treatments were based on feeding practices commonly applied by farmers in the village. The results showed that the use of concentrate rations or complete rations containing soybean pod and by-product did not affect protozoa population, ammonia concentration, and total VFA production compared to cattle fed 100% native grass. In contrast, the use of concentrate rations or complete rations containing soybean pod and by-products reduced acetate and increased butyrate proportion compared to native grass. The use of a concentrate ration resulted the highest propionate proportion. Methane estimation increased with the use of concentrate ration or complete ration containing 15% soybean pod, but it decreased when the level of soybean pod was increased to 30%. It can be concluded that soybean pod has a potential to be used as a fiber source in beef cattle ration to substitute native grass.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh ransum komplit yang mengandung kulit polong kedelai dan hasil ikutan kedelai (bungkil kedelai dan ampas tahu) pada populasi mikrob rumen, karakteristik fermentasi, kecernaan nutrien, dan retensi nitrogen. Penelitian menggunakan 12 ekor sapi Madura umur 1,5 tahun. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan pakan dan setiap perlakuan terdiri atas 3 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah T0 (100% rumput lapang)/kontrol negatif, T1 (konsentrat:hijauan= 60:40)/ kontrol positif, T2 (ransum komplit yang mengandung kulit polong kedelai 15%), dan T3 (ransum komplit yang mengandung kulit polong kedelai 30%). Perlakuan yang digunakan berbasis pada pakan yang biasa digunakan oleh rakyat peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ransum komplit yang mengandung ikutan kedelai serta kulit polong kedelai 15% dan 30% tidak mempengaruhi populasi protozoa, konsentrasi amonia, dan produksi VFA total dibandingkan dengan ransum yang 100% rumput lapang. Sebaliknya, penggunaan ransum konsentrat atau ransum komplit yang mengandung kulit polong kedelai dan hasil ikutan kedelai mampu menurunkan proporsi asetat dan meningkatkan proporsi butirat dibandingkan dengan ternak yang mendapat rumput lapang saja. Penggunaan ransum konsentrat menghasilkan proporsi propionat yang paling tinggi. Estimasi metan meningkat dengan penggunaan ransum konsentrat atau ransum komplit yang mengandung kulit polong kedelai 15%, namun menurun pada level kulit polong kedelai 30%. Dapat disimpulkan bahwa kulit polong kedelai sangat berpotensi dan dapat digunakan sebagai sumber serat pengganti rumput pada ternak sapi pedaging.
关键词:rumen fermentation;nutrient digestibility;nitrogen retention;Madura cattle;soybean pod