摘要:Era Revolusi Industri 4.0 menciptakan kondisi anak usia dini menjadi anak-anak digital natives. Anak-anak digital natives adalah anak usia dini yang memiliki kecenderungan tergantung pada teknologi namun memiliki kemampuan sosial yang rendah. Hal tersebut dikarenakan mereka tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi dan mengembangkan kemampuan sosial emosinya. Penelitian ini terjadi sebelum masa pandemic Covid-19 sehingga masih diadakannya kegiatan-kegiatan tatap muka (luring). Metode penelitian yang digunakan adalah meode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dengan subyek penelitian anak usia dini berusia 3-6 tahun. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa tari Nawung Sekar mampu menstimulasi kemampuan sosial anak digital natives.