出版社:Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) metode circuit training lebih efektif daripada metode fartlek training dalam meningkatkan VO 2 Max pada pemain sepakbola (2) Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah lebih baik/bagus daripada Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi terhadap peningkatan VO 2 Max pemain sepakbola, (3) Ada kecenderungan interaksi antar kedua kelompok latihan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap peningkatan VO 2 Max . Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2 . Instrumen dalam penelitian ini adalah Multistage Test dan IMT. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode circuit training dan metode fartlek training terhadap peningkatan VO 2 Max pemain sepakbola SSB Putratama Bantul dan SSB Baturetno Bantul usia 16-17 tahun, terbukti dari nilai p = 0.020 < 0.05. (2) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah dan Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi terhadap peningkatan VO 2 Max pemain sepakbola SSB Putratama Bantul dan SSB Baturetno Bantul usia 16-17 tahun, terbukti dari nilai p = 0.080 < 0.05. (3) Terdapat interaksi yang signifikan antara kedua kelompok latihan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap peningkatan VO 2 Max , terbukti dari nilai p = 0.000 < 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa: (a) Metode circuit training lebih efektif meningkatkan VO 2 Max untuk pemain sepakbola yang mempunyai IMT rendah, (b) Metode fartlek training lebih efektif meningkatkan VO 2 Max untuk pemain sepakbola yang mempunyai IMT tinggi. Kata kunci : Circuit training, fartlek training, VO 2 Max , IMT, sepakbola.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) metode circuit training lebih efektif daripada metode fartlek training dalam meningkatkan VO 2 Max pada pemain sepakbola (2) Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah lebih baik/bagus daripada Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi terhadap peningkatan VO 2 Max pemain sepakbola, (3) Ada kecenderungan interaksi antar kedua kelompok latihan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap peningkatan VO 2 Max . Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2 . Instrumen dalam penelitian ini adalah Multistage Test dan IMT. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode circuit training dan metode fartlek training terhadap peningkatan VO 2 Max pemain sepakbola SSB Putratama Bantul dan SSB Baturetno Bantul usia 16-17 tahun, terbukti dari nilai p = 0.020 < 0.05. (2) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) rendah dan Indeks Massa Tubuh (IMT) tinggi terhadap peningkatan VO 2 Max pemain sepakbola SSB Putratama Bantul dan SSB Baturetno Bantul usia 16-17 tahun, terbukti dari nilai p = 0.080 < 0.05. (3) Terdapat interaksi yang signifikan antara kedua kelompok latihan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap peningkatan VO 2 Max , terbukti dari nilai p = 0.000 < 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa: (a) Metode circuit training lebih efektif meningkatkan VO 2 Max untuk pemain sepakbola yang mempunyai IMT rendah, (b) Metode fartlek training lebih efektif meningkatkan VO 2 Max untuk pemain sepakbola yang mempunyai IMT tinggi. Kata kunci : Circuit training, fartlek training, VO 2 Max , IMT, sepakbola.